Ahmad, Alumni Agroteknologi Minat Proteksi Lolos Beasiswa Fully Funded S-2 Plant Protection di Turki
Tak semulus dan semudah yang dibayangkan, bersikeras untuk Study Abroad walaupun gagal berkali-kali. Tapi baginya mimpi untuk kuliah di luar negeri tak pernah padam. Takdir akhirnya mengizinkan Ahmad mendapatkan kesempatan kuliah di Turki dengan beasiswa S-2 Fully Funded, plus beasiswa 1 tahun Kursus Bahasa Turki. “The fruit of perseverance is sweeter than the pain of struggle” mungkin kiasan yang cocok bagi sosok yang pernah dinyatakan lulus S-1 dengan Penghargaan Karya Cendekia UPNVY. Beginilah kisah Ahmad ketika dihubungi oleh Tim Agroteknologi Fakultas Pertanian UPNVY.
Hi Pejuang Beasiswa!
Perkenalkan Aku Ahmad Nur Rohim, biasa dipanggil Ahmad, Angkatan 2018 Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian UPNVY, dan sekarang aku sedang menempuh S-2, Jurusan Plant Protection, Natural Applied Sciences, Fakultas Pertanian dengan tesis serta Kursus Bahasa Turki di Fakultas Pendidikan, Ilmu, dan Budaya di Ordu Universiy di Turki dengan Beasiswa ASEAN Scholarship Join Program-YTB Turkiye Burslari 2024.
Sebelum di tahap ini, melihat persaingan dan peluang kerja di masa depan, ditambah maraknya serangan AI (Artificial Intelligence) yang rumornya dapat menggeser pekerjaan manusia membuat harapanku untuk mendirikan startup bidang pertanian dan seorang researcher semakin mantap. Dengan Study Abroad tentu tidak hanya pengalaman pendidikan di luar negeri namun ilmu dan relasi yang diperoleh dapat diterapkan untuk kemajuan pertanian di Indonesia menuju lebih baik.
Sempat sedih dan kecewa setelah lulus S-1 dengan keadaan skill bahasa asing ku yang sangat rendah, dan baru aku sadar mengapa tidak sedari dulu berusaha mengajar ketertinggalan itu. Dalam pikiranku terbesit “Belum hidup jika tidak pergi merantau kembali”, sehingga aku putuskan untuk pergi ke Kampung Inggris Pare, Kediri setelah lulus UPNVY. Bagiku, 2,5 tahun hidup di Kediri adalah cerita yang singkat. Memulai langkah sebagai member kursusan sampai kehabisan dana untuk kursus, kemudian bergabung menjadi volunteer mengajar bahasa asing/inggris, hingga menjadi tutor untuk IELTS course adalah kesempatan yang sangat luar biasa. Disanalah tangis, tawa hingga bertemu dengan orang-orang seperjuangan yang juga sedang mengejar cita-citanya untuk kuliah dan kerja ke luar negeri. “Sambil menyelam minum air”, di Kediri aku beranikan diri untuk mengambil peluang karir yang lebih besar dengan bergabung bersama PT BISI International Tbk sebagai Asisten QC Benih di Laboratorium Quality Control Benih Hortikultura. Sejak itulah semangatku mengejar Study Abroad kembali membara dan juga semakin besar dengan mengangkat permasalahan dan isu-isu pertanian terkini melalui pemanfaatkan teknologi.
Sebelum menjadi Awardee ASEAN Scholarship, proposal risetku pernah ditolak oleh beberapa calon supervisorku yang berada di Jepang dan Korea Selatan, serta ditolak oleh beasiswa Rumania Goverenment Scholarship, Transilvenia University Scholarship, dan Russian Goverenment Scholarship. Bagiku, penolakan adalah cambuk penyemangat di masa perjuangan. Hal terpenting adalah tak gentar untuk merevisi motivation letter serta menghubungi dan mengajukan kembali surat rekomendasi kepada ibu-bapak dosen. Terima kasih sebanyak-banyaknya saya haturkan kepada Dekan Fakultas Pertanian UPNVY, Dr. Ir. Mofit Eko Poerwanto, M.P., dan Assoc. Prof. Dr. R.R. Rukmowati Brotodjojo atas rekomendasi yang diberikan, doa dan dukungan dari Ibu-Bapak Dosen dan staff Fakultas Pertanian, serta teman-teman di Fakultas pertanian UPNVY.
Aku yakin jalan itu tidak mudah hingga riset bertopik “Molecular Compatibility and Bioefficacy of Spirulina sp. Algae against Ostrinia furnacalis (Lepidoptera: Pyralidae)” tentang kecocokan secara molekuler alga laut yang mampu mengendalikan hama tanaman jagung (O. furnacalis) di Negara antar Dua Benua akhirnya mengantarkan aku hingga lolos beasiswa ASEAN Scholarship Join Program 2024 ke Turki melalui website https://tbbs.turkiyeburslari.gov.tr/. Di website tersebut terdapat banyak informasi pendaftaran beasiswa dari Pemerintah Turki untuk jenjang S-1, S-2, dan S-3 dengan berbagai program studi pilihan serta program student exchange-Kursus Bahasa Turki bagi mahasiswa aktif dan umum selama satu tahun di Turki. *Tentu semua program yang ditawarkan adalah fully funded dan tidak semua kampus serta program beasiswa mensyaratkan harus melampirkan sertifikat IELTS/TOEFL, sertifikat GRE dan/atau GMAT sehingga peluang besar bagi mahasiswa Indonesia untuk lolos. Program pendaftaran dibuka setiap tahun antara bulan Januari hingga Maret dengan banyak sekali benefit yang akan didapatkan, meliputi: visa, transportasi, biaya kuliah, asuransi, asrama, uang saku bulanan, biaya Kursus Bahasa Turki selama 1 tahun, dan penempatan pada universitas, serta yang tak kalah penting adalah pengalaman dan relasi dengan rekan-rekan dari berbagai negara dari seluruh dunia.
Sebagai penerima beasiswa ini, ternyata banyak sekali peluang beasiswa di luar sana yang bersumber dana dari pemerintah, kampus, atau perusahaan negara bersangkutan. Awalnya memang terasa berat dan sulit, namun setelah dijalani dengan bahagia, ternyata ringan juga. Bagiku, gagal adalah hal biasa. Namun, hal yang tak biasa itu adalah bangkit lalu berangkat dengan beasiswa. Aku terbuka jika teman-teman di UPNVY khususnya Fakultas Pertanian ingin tahu lebih lanjut strategi belajar bahasa, tips lolos beasiswa, penyusunan motivation letter, research plan, dan strategi wawancara beasiswa, dengan niat yang sama untuk kuliah ke luar negeri. Aku tunggu di sini, di Negara Dua Benua. #Episode1
Dari sini kita tahu bahwa peluang besar masih banyak dan terbuka lebar di luar sana. “Tak ada yang tak mungkin selagi diperjuangkan”, tutur Ahmad. Dia membuktikan bahwa keinginan Study Abroad dengan beasiswa fully funded bukanlah hal yang tak mungkin. Dengan tekad, usaha, dan keyakinan yang kuat, impian besar itu pun pada akhirnya akan menjadi kenyataan, membuka jalan untuk pengalaman yang tak ternilai.
Congrats and good luck untuk next journey-nya Ahmad!