MBKM MANDIRI: SITE SPECIFIC MICROORGANISMS CONSORTIUM PROGRAM MENGENDALIKAN OPT PADA LADA
Yogyakarta, 25 Februari 2025 – Program Magang MBKM Mandiri bertajuk Teknologi Pengelolaan Hama dan Penyakit pada Tanaman Lada Berbasis Site Specific Microorganisms Consortium Program telah mencapai tahap akhir. Tiga mahasiswa Program Studi Agroteknologi, yaitu Jacqueline Olivia Permata, Yuninda Wulandari, dan Mega Utari, mengikuti Ujian Akhir Magang setelah menyelesaikan program magang selama empat bulan.
Dalam program ini, mahasiswa mendalami teknologi berbasis mikroorganisme spesifik lokasi untuk pengelolaan hama dan penyakit pada tanaman lada. Selama magang, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman lapangan, tetapi juga mengembangkan keterampilan laboratorium yang sangat penting dalam penelitian fitopatologi dan bioteknologi pertanian. Beberapa kompetensi yang diperoleh meliputi:
- Isolasi Agens Pengendali Hayati (APH): Mahasiswa mempelajari teknik isolasi mikroorganisme yang berpotensi sebagai agen pengendali hayati dari lingkungan sekitar tanaman lada.
- Pembuatan Media Pembiakan Konsorsium APH: Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam menyusun dan menyiapkan media pertumbuhan untuk mengembangkan mikroorganisme konsorsium yang spesifik untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman lada.
- Identifikasi Molekular: Mahasiswa dilatih dalam teknik identifikasi mikroorganisme menggunakan metode molekular, termasuk ekstraksi DNA dan analisis sekuensing.
- Deteksi Molekular: Mahasiswa menguasai teknik deteksi keberadaan mikroorganisme spesifik dalam sampel tanaman menggunakan metode PCR dan analisis genetik lainnya.
- Keterampilan Laboratorium Lainnya: Termasuk teknik kultur mikroba, sterilisasi alat dan bahan, serta analisis data hasil eksperimen laboratorium.
Ketua kegiatan, Dr. Mofit Eko Poerwanto, menyampaikan apresiasi atas kerja keras mahasiswa selama magang. “Magang ini menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan penelitian dan implementasi di lapangan. Kami berharap mereka dapat membawa pengalaman ini ke jenjang yang lebih tinggi, baik dalam riset maupun praktik pertanian berkelanjutan.”
Sementara itu, Koordinator Tim MBKM Agroteknologi, Danar Wicaksono, S.P., M.Sc., menegaskan bahwa program ini sejalan dengan upaya merdeka belajar dalam memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa. “Magang MBKM ini tidak hanya memperkenalkan mahasiswa pada teknologi baru, tetapi juga membentuk pola pikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan pertanian secara inovatif. Kami bangga dengan capaian mereka.”
Dengan berakhirnya program ini, diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam dunia kerja maupun pengembangan penelitian lebih lanjut, serta berkontribusi dalam inovasi teknologi pengelolaan hama dan penyakit tanaman secara berkelanjutan.