FGD dan Gelar Teknologi Budidaya Cabai, Bawang Merah, dan Melon Premium di Kalimantan Tengah
Palangka Raya, 18 September 2025 – Program Studi Agroteknologi bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tangah dan mitra terkait menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan Gelar Teknologi yang dihadiri oleh petani, penyuluh, serta perwakilan Dinas Pertanian dari seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali pengalaman lapangan, permasalahan budidaya, sekaligus memperkenalkan inovasi teknologi hortikultura yang dapat diterapkan oleh petani di berbagai daerah.
Dalam sesi FGD, peserta berbagi pengalaman terkait budidaya melon, bawang merah, cabai, semangka, hingga bawang putih. Melon varietas Alisha dan Merlin dinilai adaptif, meskipun varietas premium menghadapi tantangan pemasaran di pasar tradisional. Pada komoditas cabai, harga dan penerimaan pasar sangat dipengaruhi oleh varietas, dengan ORI 212 dan Kaliber menjadi yang paling diminati. Sementara itu, bawang merah menghadapi kendala serius pada musim hujan akibat penyakit moler (Fusarium), sehingga petani memerlukan strategi budidaya yang lebih adaptif, seperti penggunaan bedengan tinggi, rumah plastik, atau polybag.
Selain diskusi, kegiatan juga dirangkaikan dengan Gelar Teknologi Keliling. Peserta diajak meninjau langsung demplot budidaya cabai, bawang merah, serta smart greenhouse untuk melon premium. Pada kesempatan ini, dipaparkan bagaimana teknologi greenhouse tidak hanya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, tetapi juga membuka peluang wisata petik dan pelatihan, yang berpotensi menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian modern.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari peserta. Petani dan penyuluh terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, baik dalam diskusi maupun kunjungan lapangan. Banyak peserta menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru sekaligus motivasi untuk mengembangkan budidaya hortikultura di daerah masing-masing dengan pendekatan teknologi yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan sinergi antara petani, penyuluh, akademisi, dan pemerintah daerah semakin kuat dalam mendukung pengembangan komoditas hortikultura strategis di Kalimantan Tengah, sehingga mampu meningkatkan produktivitas sekaligus daya saing produk lokal di pasar yang lebih luas.